skip to main |
skip to sidebar
Krisis Pertengahan Umur Lagi dan Lagi #1
Aku rasa krisis pertengahan umur atau midlife crisis adalah tema yang berulang bila aku baca kisah-kisah di Reddit dan Humans of New York. Ataupun bila aku baca status Facebook kawan-kawan aku.
Kisah-kisah manusia yang penuh dengan penyesalan, persoalan dan hipotesis yang kemungkinan besar mereka tak akan uji. Juga nasihat-nasihat untuk kami yang kurang berumur dan berpengalaman.
Kisah-kisah manusia yang took the path frequently travelled, and wished they had taken the one less frequently travelled. Kisah manusia yang bosan yang hidup yang telah dia bina dengan keluarga dia, yang terasa kedinginan isteri dan tak dihargai anak-anaknya, dan kini ingin mengejar mimpi remajanya. Kisah manusia yang menyembunyikan homoseksualitinya dengan mendirikan rumah tangga dan terus menceraikan isterinya setelah anak-anak sudah ke menara gading. Kisah manusia yang menyesal bekerja terlalu keras, dan yang terlalu yakin mereka akan bahagia jika mengejar mimpi yang mereka telah lama lupakan.
Aku juga ada hipotesis. Hipotesis aku ialah aku tak pasti mereka akan bahagia jika memilih jalan hidup yang lagi satu, atau yang lagi dua, atau yang seribu.
Kadang-kadang kita selalu meletakkan terlalu banyak beban ke atas seseorang atau sesuatu untuk memberi kita kebahagiaan.
Kalau aku dapat pindah duduk dekat tempat baru, tentu aku bahagia. Start a new life. Become a new person.
Kalau aku jumpa soulmate aku, tentu aku rasa complete. Tentu aku lebih tenang, kurang emo dan takkan mengenal perasaan sunyi lagi. Aku dapat merasa disayangi dan menyayangi, diperlukan dan memerlukan.
Situasi dapat berubah. Things will happen to you. But I can't promise you will change or feel differently. Once the novelty wears off, what's left is you. You can't escape you.
Manusia yang tadinya ingat hidupnya pasti bahagia jika mengejar cita-cita untuk melancong dan menulis buku instead of mendirikan rumahtangga dan menyara keluarga, mungkin akan
teringin the family life had he pursued that dream. Who knows. I don't.
I just know some of us will never be content no matter what, because they keep thinking of the 'what ifs'.
No comments:
Post a Comment